Study tour yang dipikir-pikir cuma ajang untuk belajar dan berkumpul dengan teman-teman. Namun, study tour itu membuat say dan teman-teman saya melihat ke dunia luar, dunia nyta yang selama ini jarang di lihat oleh orang-orang kalangan atas.
Saat kami disana kami bertemu dengan 4 orang anak . Awalnya saat saya dan teman-teman saya yang lain melihat mereka, mereka sangat usil terhadap kami. Namun ternyata setelah kami kenal dengan mereka, mereka anak-anak yang baik dan ramah. Mereka bisa terbuka terhadap kami walaupun kami baru bertemu. Dengan senyum mereka yang lucu dan polos, ternyata di balik senyuman itu ada kesedihan yang menyelimuti kehidupan mereka .
AREL : Sepupu dari orang yang punya tempat wisata itu . tadinya kami piker dia masih SD tenyata dia sudah SMP kelas 1. Awalnya saat bertemu denganku dia agak pemalu bahkan untuk diminta potopun dia tidak mau. Tapi setelah aku dekatkan lagi akhirnya dia mau berfoto dengan kami. Dia anak yang cukup pintar dan mudah bergaul tanpa memilih-milih status. Satu hal yang saya ingat ketika saya dengan dia adalah dia memberikan ku nasehat. Padahal seharusnya aku yang memberikan nasehat kpada dia tapi malah dia yang memberikannya kepadaku .
MAULANA : Anak kecil dengan tubuh yang lumayan gemuk, bocah yang masih polos yang menjalani hidupnya dengan mengamen, mencari jajan dengan keringatnya.
GALANG : Dia tidak jauh berbeda dengan maulana mereka berdua anak yang lucu dan aktif sekali.
WAHYU : Dia adalah anak yang bikin saya dan teman-teman saya sedih dengan kisah hidupnya. Dia ditinggal pergi oleh ibunya yang mnjadi TKI di Arab Saudi, dan kini ia tinggal bersama dengan ibu tirina setelah bapaknya meninggal dunia. Dia sering mendapatkan pukulan dan omelan oleh ibunya dan ibunya tidak memberikan dia uang untuk jajan. Banyak luka yang kami lihat di ubuhnya . tapi dia bilang itu karena kena ringkop yang dipakai ibunya untuk memukul dia . kami senang mendengar cita-citanya yang ingin menjadi nahkoda kapal untuk bisa menjemput ibunya nanti. Walaupun miris memang mendengar ceritanya tapi kami tidak bisa berbuat lebih untuknya . Kami hanya bisa berdoa agar nantinya dia bisa bertemu kembali dengan ibunya. Ya ku harap doa kami ini bisa terwujud.
Ke-4 anak ini memberikan kami pesan terhadap hidup kami bahwa hidup yang kami jalani selama ini lebih beruntung dari mereka. Kami harus bisa mensyukuri apa yang udah di berikan Tuhan kepada kami.
Terima kasih karena kalian berempat kami bisa mengerti cara menghargai hidup kami dan orang lain.